Di Telkom University, kolam peternakan lele yang unik dan inovatif menjadi contoh nyata praktik akuakultur berkelanjutan. Berbeda dari kolam konvensional, kolam ini berbentuk seperti empang dan berfungsi sebagai resapan air yang menerima aliran air buangan dari area lain.
Desain kolam yang menyerupai empang ini tidak hanya memanfaatkan ruang secara efisien tetapi juga berperan sebagai sistem resapan air. Air yang mengalir ke kolam berasal dari sumber eksternal, memungkinkan penggunaan kembali air buangan yang sebelumnya digunakan untuk keperluan lain di kampus. Sistem ini mengintegrasikan pengelolaan air dengan budidaya ikan, mengurangi limbah dan mempromosikan efisiensi sumber daya.
Kolam peternakan lele ini dirancang untuk mendukung budidaya lele dengan memperhatikan kualitas air dan keberlanjutan. Sistem resapan memungkinkan air yang digunakan untuk memelihara lele disaring dan dikelola dengan baik, menjaga kualitas air dan kesehatan ikan. Ini juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan memanfaatkan air buangan secara produktif.
Bagi mahasiswa dan peneliti di Tel-U, kolam ini menawarkan pengalaman belajar langsung tentang teknik akuakultur dan pengelolaan lingkungan. Mereka dapat mempelajari bagaimana desain inovatif dapat mempengaruhi efisiensi produksi dan keberlanjutan.
Dengan kolam peternakan lele berbentuk empang ini, Telkom University tidak hanya meningkatkan praktik akuakultur tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam.
