Merantau keluar kampung merupakan suatu hal yang sebelumnya tidak saya pikirkan selama masa SMA, apalagi merantau sampai ke Bandung. Kalau ditanya apa yang saya korbankan saat merantau, itu sangat banyak. Kalau saya tidak merantau, maka saya tidak tahu bagaimana cara menghemat uang. Kalau saya tidak merantau, mungkin waktu bersama keluarga merupakan hal yang sepele dan tidak berharga. Kalau saya tidak merantau, mungkin saya masih di zona nyaman saya yang kalau lapar tinggal pulang, kalau ngantuk tinggal tidur dirumah. Kalau saya tidak merantau, mungkin pertemanan saya sekedar orang-orang di kampung saya. Begitu banyak hal yang saya korbankan saat mulai merantau, mulai dari makan sehari sekali, menumpang tidur di kost teman, sampai ikut antri makanan selepas jumatan di msu. Namun begitu banyak yang saya dapatkan ketika merantau ke bandung dan kuliah di telkom, begitu banyak fasilitas telkom yang dapat saya manfaatkan untuk membangun mimpi saya, pertemanan saya bukan hanya dari kampung saya, tetapi dari seluruh indonesia yakni dari sabang sampai merauke. Makanya Telkom University bisa saya sebutkan sebagai miniatur nusantara karena mahasiswanya terdiri dari seluruh provinsi dan suku yang ada di Indonesia. Dan saya sangat menikmati berteman dengan orang dari daerah lain, karena apabila saya berkunjung di daerah misalnya jogja atau semarang. Saya mempunyai teman yang dapat disinggahi, untuk mengobrol maupun nongkrong.
Merantau akan memberikanmu banyak pengalaman hidup. Pergilah sejauh mungkin, tapi jangan sampai lupa pulang
