Hari yang Ditunggu-Tunggu
Desember 2024 akhirnya tiba. Langit Bandung terasa lebih cerah dari biasanya, mungkin ikut merasakan kebahagiaan kami—ribuan wisudawan Telkom University. Aku berdiri di depan cermin, mengenakan toga hitam dengan selempang merah marun bertuliskan nama fakultasku. Topi persegi di atas kepala terasa lebih berat dari yang kubayangkan, seolah membawa beban perjuangan selama bertahun-tahun.
“Siap, Wisudawan Tel-U?” tanya ibuku sambil tersenyum di pintu kamar. Beliau adalah orang yang paling bahagia hari ini. Setiap detik perjuangan ini terasa berarti saat melihat senyum bangga di wajahnya.
Aku melangkah menuju Gedung Serbaguna Sabuga, tempat acara berlangsung. Sepanjang perjalanan, banyak teman yang kusempatkan sapa. Mereka juga tampak cantik dan gagah dengan toga masing-masing. “Akhirnya, kita sampai juga!” teriak Rina, temanku yang sejak semester awal selalu sekelas denganku.
Ritual prosesi wisuda berlangsung khidmat. Dari pembukaan hingga pengukuhan, hatiku penuh rasa syukur. Namun yang paling seru adalah momen ketika rektor memanggil namaku. Suara sorak-sorai dari barisan penonton membahana. “Hana Salsabila, lulusan terbaik Fakultas Komunikasi dan Bisnis!” Kalimat itu masih bergema di kepalaku. Aku berjalan dengan langkah gemetar menuju panggung, menerima ijazah sambil menahan air mata haru.
Di luar gedung, keseruan yang sebenarnya dimulai. Aku dikerubungi teman-teman, keluargaku, bahkan dosen-dosen yang dulu sering kuminta dispensasi tugas. Ayah sibuk mengambil foto, sedangkan adikku sibuk mengunggah semuanya ke media sosial. “Kakak sekarang selebgram wisuda nih!” katanya sambil tertawa.
Setelah acara resmi usai, kami melanjutkan perayaan di taman kampus. Ada tawa, pelukan, hingga lempar-lemparan toga. Banyak juga yang menangis, termasuk aku. Bagaimana tidak? Ini adalah perpisahan, tapi juga awal dari babak baru. Aku sempat melirik langit senja Bandung yang keemasan. Hari ini adalah awal dari mimpi-mimpi besar kami semua.
Aku pulang malam itu dengan rasa bahagia yang tak terlukiskan. Toga yang tadinya berat kini terasa ringan, karena beban perjuangan telah berubah menjadi kebanggaan.
Wisuda Telkom University bukan hanya penutup perjuangan panjang, tapi juga pintu masuk menuju mimpi-mimpi yang lebih besar.